Matahari mungkin akan memenuhi ruangan ini dengan segala cahaya yg ia pancarkan di sudut ruangan di masa kelam ini,kini ku dengar mimpi mu di waktu itu saat kau ucapkan lewat bibir merah mu.
Namun apakah kau merasakan apa yg ku rasa saat ini? Andaikan saja kau dan aku akan menyerah saat ini juga. Kau dan aku tak mungkin akan bisa bersatu atau jika kita paksakan untuk bersatu makan kita akan jatuh bersama dalam kelam yg gelap, ku pastikan tak ada cinta lagi di antara kita saat kau katakan “Say i love you when you’re not listening.”
Saat hujan datang begitu deras nya kau datang, di saat aku tak menginginkan mu.
“How long can we keep this up, Lupin?” ucap Gilang kepadaku.
Aku hanya memandangi nya dengan keraguan yg selalu meracuni fikiran ku, namun aku mencoba untuk memperjelas ini semua.
“Lang, jangan kau tanyakan hal itu kepadaku, jika kita ingin meneruskan hubungan ini, maka kita kan tersakiti. Kita kan terjatuh bersamaan walaupun kau menggenggam tanganku dengan erat. Cukup”
“Apa yg saat ini kau kataan Lupin? Roh jahat apa yg merasuki mu saat ini, kita tak mungkin akan terputus di fondasi yg sudah kita buat selama 5 tahun ini.” jawab Gilang kepadaku. Wajah nya sangat muram, aku yakin saat ini ia merasakan sakit. Ia membutuhkan pelukan hangat di tubuhku ini, namun apa daya tubuh ini seakan menolak untuk memeluk tubuh Gilang yg memerlukan dekapan ini.
“sudahlah Lang, aku tak ingin lebih jauh menyakiti mu, and please don’t stand so close to me.” kataku kepada Gilang.
Air mata ini terus mengalir, aku tak mampu untuk menampung air mata ini terlalu lama, aku terisak dalam kesakitan, rahang ku bergetar saat ku coba untuk menahan tangisan ini. Namun aku tak mampu, jujur aku sangat tidak mampu.
“i’m having trouble breathing, pin" kalimat itu Gilang ucapkan kepadaku. Aku menahan diriku untuk tidak merespon hal itu, aku yakin Gilang akan bisa bernafas setelah kita akhiri semua ini. Aku mempunyai banyak alasan akan hal ini, bukanlah semata mata untuk menyakiti Gilang. Namun demi kebaikan kita bersama.
“kenapa kau begitu ingin mempertahan kan ku Lang? Aku tak pantas menjadi pendamping di hidupmu. Aku hanyalah kaktus yg akan merugikan mu, aku yakin akau akan menemukan mawar yg akan memberikan mu keharuman di hidupmu.
Aku berusaha menenangkan diriku namun jiwa ini yg terus memberontak. Ku ambil nafas sedalam dalam nya, ku buang nafas ini perlahan. Kurasakan oksigen masuk ke dalam hidungku dan masuk ke dalam tubuhku secara perlahan. Ku rasakan kehidupan yg mungkin tak akan ku rasakan lagi.
“Aku mencintaimu Lupin, lebih jauh dari aku mencintai tubuh ini. I’ll give you everyting I am, all my broken hearts beats, until i know you’ll understand” jawab Gilang kepadaku.
“Jangan kau katakan seperti itu Lang, jangan kau cintai aku melebihi apa yg Tuhan berikan. Ku hargai segala cinta ini, selama ini kau sudah memberikan banyak hal kepadaku. Namun saat ini aku membalas nya dengan kekecewaan, maaf.” ucapku kepada Gilang. Dan lagi lagi air mata ini kembali menetes dengan deras nya. Aku tak bisa menahan air mata ini, aku tak sanggup.
“apa yg kau inginkan Lupin? Aku rasa ada sebuah rahasia besar yg kau sembunyikan dari ku, katakan yg ingin kau katakan” tanya Gilang kepadaku, tangan nya mencengkram ku dengan sangat hebat. Mata nya menatapku dengan sebuah isyarat yg ia sampaikan. Aku berusaha beralih pandangan agar Gilang tak bisa membaca pikiran ini, kurasa Gilang akan mengetahui ini semua cepat atau lambat.
“make sure to keep my distance, dengar lah Lang. Lihat bibir ini, aku tak menyembunyikan apapun dari kamu, aku hanya tak ingin semua ini berlanjut terlalu lama.” jawab ku kepada Gilang.
Aku tak mampu menahan badan ku ini,aku segera mendekap Gilang. Aku tak mampu untuk membiarkan badan ini merasakan keinginan, kedinginan karna suatu saat tubuh ini tak akan ada lagi yg bisa memeluk nya.
“And keep waiting, for you to take me, kau kenapa Lupin? Kenapa kau tiba tiba memeluk ku dengan sangat erat? Apa yg kau rasakan,ceritakan kepadaku sayang.” Ujar Gilang kepadaku
“terserah lah, sampai kapan kau akan menungguku. Aku hanya tak mampu menahan rontangan di badan ini Lang,” jawab ku kepada Gilang.
“sayang, apa yg sebenarnya merasuki fikiran mu, dekap lah aku, hingga kau merasa baik baik saja. Aku siap untuk menjadi baju mu, yg akan selalu melekat di tubuh mu” ucap Gilang kepadaku.
Tiba tiba ia menatapku, tatapan ini sungguh aku rindukan. Tatapan yg penuh dengan kebahagiaan. Tatapan yg penuh dengan cinta. Gilang terus menatapku, ia mendekatkan wajah nya ke wajah kecilku ini. Ia mengecupku dengan kehangatan.
"Gilang, kenapa kau mencium keningku?" kata ku kepadanya. Aku merasa tak tenang. Aku merasa tak pantas untuk mendapatkan kecupan manis itu.
“Aku hanya ingin menenangkan mu sayang.” ujar Gilang kepadaku.
“jangan kau katakan hal bodoh seperti itu Lang, aku hanya tak ingin membuat mu kecewa. Pergilah sekarang juga dari ruangan ini!” ucapku kepada Gilang. Seakan emosi ini kembali memuncak. Aku tak mengerti mengapa aku begitu benci saat kau katakan hal itu kepadaku.
“aku mencintai mu sayang, aku tak mungkin meninggalkan mu dengan keadaan seperti ini, aku ingin menemani mu dalam kesunyian ini, kemarilah sayang mendekat kepadaku,tinggalkan kursi itu” kata Gilang kepadaku
“Cinta? How long til we call this love? Aku tak mengerti dengan semua ini Lang, pahamilah!” jawab ku kepada Gilang. Aku menghampiri Gilang yg berada di sisi sofa tidur itu.
“jujur aku sangat mencintai mu Gilang, namun aku tau ini salah. Aku mungkin akan menjadi wanita munafik.” jawab ku kepada mikha,aku berusaha menjelaskan kepadannya tentang apa yg terjadi, aku berusaha meyakinkan dia tentang semua ini.
“sudahlah sayang, jangan kau bicrakan hal itu lagi, aku akan selalu mendekap mu dalam tiap malam ku, sekarang kau kembalilah ke tempat tidurmu. Tidurlah, istirahatkan tubuh mu” kata Gilang kepadaku
“aku akan tidur saat ini, jika kau ingin tidur. Tidurlah di sofa itu, selamat malam.” ucapku kepada Gilang. Bibir ini berkata sangat dingin kepadanya. Aku harap dia akan paham dengan apa yg aku katakan. Ku ambil selimut ku dari lemari kecilku dan ku tidur untuk menyiapkan esok pagi.
Matahari mulai menampakan wajah nya, Gilang pun terbangun dan menemukan sebuah surat di samping nya, lalu Gilang membacanya.
“you keep waiting, to save what we have”
Apa maksd semua inii Lupin? Kau dimana sayang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar